Penggunaan Bawang Putih
Bawang putih bisa digunakan untuk merawat tinea (penyakit fungus
kulit) dan infeksi-infeksi piogenis seperti misalnya radang di bawah kulit, bisul, bara dsb.
Memoleskan selapisan tebal pasta bawang putih yang berminyak bisa melenyapkan pembengkakan.
Tinea pada kulit kepala dapat disembuhkan
dengan menggosokkan irisan bawang putih atau memoleskan pasta bawang putih.
Bawang putih |
Bawang Putih bisa digunakan untuk mengobati tuberkulosis
paru-paru, batuk rejan, disentri dan diare. Bawang putih dengan kulit ungu sebanyak 30 gram direbus dalam
air selama 1-1,5
menit, dan setelah bawang putihnya diangkat, masukkan 30 gram beras untuk membuat sop beras.
Sop beras bersama bawang putih rebus dan 3 gram bubuk baiji (Bletilla)
di makan dua kali sehari selama 3 bulan untuk menyembuhkan tuberkulosis paru-paru.
Tiga puluh gram pasta bawang putih berkulit
ungu direndam dalam 60 kg air matang yang sudah dingin selama 12 jam, dan
sesendok ekstrak bawang putih ini diberikan tiga kali sehari selama 10-15 hari.
Untuk perawatan disentri dan diare, bawang putih segar atau
ramuan rebus bawang putih boleh digunakan secara oral, dan 100 ml ekstrak bawang putih 10 persen boleh digunakan untuk enema retensi (urus-urus untuk rnemperlancar buang air kecil maupun air besar) sekali
sehari selama satu minggu.
Bawang putih bisa digunakan sebagai obat herbal untuk mencegah
dan merawat influensa dan untuk merawat toksiksitas (keracunan) kepiting.
Peringatan: Karena sifat bawang putih yangmerangsang itu, ia tidak boleh digunakan untuk merawat pasien-pasien
yang berpenyakit mata, gigi, tenggorokan dan lidah yang disebabkan oleh kekurangan
yin dan kelebihan api; penggunaan bawang putih secara eksternal tidak boleh dipertahankan lama-lama
karena ia bisa menyebabkan kemerahan, panas, kulit melepuh, dan Iarutan enema retensi
bawang putih tidak boleh digunakan oleh perempuan hamil.
Bawang putih bisa digunakan untuk mengobati disentri basiler. Keefektifannya tampak
nyata dalam 43 kasus dari 65 pasien disentri yang dirawat dengan alisin.
Angka efektifnya adalah
67,8 persen pada pasien-pasien yang diobat dengan larutan bawang putih 12
persen baik secara oral maupun retensi enema. Perawatan dilanjutkan selama 2
minggu setelah gejala-gejalanya hilang.
Bawang putih bisa digunakan untuk mengobati disentri amoebis. Dalam 100 pasien yang
menderita disentri amoebis, satu biji bawang putih diberikan secara oral setiap
hari selama satu mingu, dan diberikan juga urus-urus dengan larutan bawang
putih 10 persen satu kali sehari selama satu minggu.
Angka kesembuhan dengan
perawatan ini adalah 88 persen. Pasien diberi pengobatan oral sebanyak 1-3 buah
bawang putih atau enema retensi dengan ekstrak air bawang putih 5 persen setiap
hari selama 5 ~ 10 hari.
Bawang putih bisa digunakan untuk mengobati infeksi jamur. Suntikan
larutan bawang putih bisa
menghasilkan efek-efek terapeutis tertentu dalam perawatan infeksi jamur paru-paru
dan sistem pencernaan, dan cryptococcus
meningitis.
Angka efektif total dalam
16 kasus cryptococcus meningitis yang dirawat dengan infus larutan bawang putih
dalam larutan glukosa 10 persen adalah 68,8 persen. Angka efektif mencapai 93 persen
dalam infeksi jamur pam-paru dan sistem pencernaan, dan efek terapeutisnya juga
memuaskan untuk vaginitis jamur.
Bawang putih bisa juga digunakan untuk mengobati batuk rejan. Efek terapeutis dari ekstrak bawang putih
10-20 persen cukup memuaskan dalam pengobatan
batuk rejan dan batuk rejan yang disertai radang paru. Di antara 100 kasus
batuk rejan yang dirawat dengan alisin, 54 kasus berhasil disembuhkan.
Bawang putih bisa juga digunakan untuk mengobati tuberkulosis trakea (bagian saluran
nafas antara larings dan percabangan
bronki). Di antara kasus-kasus dengan tuberkulosis trakea yang dirawat dengan
infusi larutan bawang putih 1-5 persen, 31 kasus dilaporkan sembuh setelah
ditindak lanjuti, satu kasus membaik, dan satu kasus tidak mengalami perubahan.
Bawang putih bisa digunakan untuk mengobati usus
buntu akut. Angka efektif terapeutisnya adalah di atas 90 persen pada
pasien-pasien dengan usus buntu akut yang dirawat secara eksternal dengan menggunakan
pasta bawang putih atau pasta bawang putih dan mirabilit. Angka efeklif 81 persen
dicapai pada pasien-pasien yang dirawat dengan larutan bawang putih.
Penggunaan pasta bawang putih dengan sedikit
minyak tumbuhan di sekeliling anus dapat dengan cepat mematikan cacing-casing kerawit
yang baru ditetas.
Manfaat Bawang putih dapat digunakan untuk mengobati trichomoniasis.
Supositoria gelatin-gliserol dari bawang putih 50 persen atau mandi duduk
dengan larutan bawang putih 5-10 persen dapat digunakan selama 7-19 hari untuk
merawat trichomoniasis vagina.
Enema (urus-urus) dengan
100 ml ekstrak bawang putih 100 persen, 1-2 kali sehari, dan atabrin 0,1 g sehari
bisa digunakan untuk mengobati trichomoniasis usus. Gejala-gejala akan membaik
3 hari setelah perawatan, dengan penyembuhan total 5-7 hari setelah perawatan.
Bawang putih bisa digunakan untuk mcngobati hiperlipemia.
Tingkat-tingkat darah trigliserid dan kolesterol bisa berkurang pada
pasien-pasien yang berpenyakit hiperlipemia setelah dirawat dengan kapsul-kapsul
minyak bawang putih.
Bawang putih bisa digunakan untuk merawat tumor.
Karsinoma sel nasofaringeal yang mirip sisik, atau limfo-epitelioma, yaitu
karsinoma sel kecil dari paru-paru, karsinoma sel yang mirip sisik dari kardia serta
adenokarsinoma perut yang tidak dapat dibedakan itu, peka terhadap suntikan
dengan larutan bawang putih. Setelah
perawatan selama 10-15 hari dengan infusi larutan bawang putih, sosok-sosok
serviks pada sejumlah besar pasien dengan karsinoma nasofaringeal mengecil ukurannya
dan geiala-gejalanya membaik atau hilang.
Bawang Putih bisa digunakan untuk mencegah keracunan
timah hitam. Setelah merawat keracunan timah hitam dengan irisan-irisan bawang
putih (0,3 g per iris), 4 potong sehari selama satu bulan, gejala-gejala dalam
sistem pencernaan tampak membaik, penentuan purin dari air seni menjadi negatif
pada 85 persen pasien, dan delta-ALA dalam air seni berkurang hingga ke tingkat
normal pada semua pasien.
Bawang Putih bisa digunakan untuk merawat meningitis
(penyakit radang selaput otak) dan ensefalitis
(penyakit radang otak) B epidemis. Setelah perawatan dengan injeksi dalam otot (intramuskular)
dengan distilat bawang putih 10 persen (yang diencerkan dengan prokein 5
persen), 84 kasus penyakit meningitis epidemis biasa semuanya sembuh.
Pemberian bawang putih secara
oral bisa mencegah penyakit meningitis epidemis dan infusi larutan bawang putih
bisa menghasilkan efek-efek terapeutis yang baik dalam mengobati ensefalitis B.
Tanaman obat Bawang Putih bisa digunakan untuk mengobati hipertensi.
Setelah perawatan dengan bawang putih selama 35 hari dalam 100 kasus
hipertensi, pusing-pusing, rasa sakit kepala, sakit punggung semuanya dan
tekanan darah berkurang lebih dari 2,7 kPa dalam 40 persen pasien.
Bawang Putih bisa digunakan untuk merawat klavus.
Kulit-kulit yang mengelilingi klavus ditutup dengan plester, kemudian pasta
bawang putih dengan sedikit tangkai bawang hijau dipoleskan pada klavus dan
dalam beberapa hari klavus itu akan menjadi hitam dan mengelupas.
Sumber: Terapi Jahe
& Bawang Putih (Wang Fuchun Duan Yuhua & Eddy Soetrisno)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar