Selasa, 31 Desember 2013

Manfaat Bawang Putih



Penggunaan Bawang Putih

Bawang putih bisa digunakan untuk merawat tinea (penyakit fungus kulit) dan infeksi-infeksi piogenis seperti misalnya radang di bawah kulit, bisul, bara dsb. Memoleskan selapisan tebal pasta bawang putih yang berminyak bisa melenyapkan pembengkakan.
Tinea pada kulit kepala dapat disembuhkan dengan menggosokkan irisan bawang putih atau memoleskan pasta bawang putih.
manfaat bawang putih
Bawang putih

Bawang Putih bisa digunakan untuk mengobati tuberkulosis paru-paru, batuk rejan, disentri dan diare. Bawang putih dengan kulit ungu sebanyak 30 gram direbus dalam air selama 1-1,5 menit, dan setelah bawang putihnya diangkat, masukkan 30 gram beras untuk membuat sop beras.
Sop beras bersama bawang putih rebus dan 3 gram bubuk baiji (Bletilla) di makan dua kali sehari selama 3 bulan untuk menyembuhkan tuberkulosis paru-paru.

Tiga puluh gram pasta bawang putih berkulit ungu direndam dalam 60 kg air matang yang sudah dingin selama 12 jam, dan sesendok ekstrak bawang putih ini diberikan tiga kali sehari selama 10-15 hari.
Untuk perawatan disentri dan diare, bawang putih segar atau ramuan rebus bawang putih boleh digunakan secara oral, dan 100 ml ekstrak bawang putih 10 persen boleh digunakan untuk enema retensi (urus-urus untuk rnemperlancar buang air kecil maupun air besar) sekali sehari selama satu minggu.

Bawang putih bisa digunakan sebagai obat herbal untuk mencegah dan merawat influensa dan untuk merawat toksiksitas (keracunan) kepiting.

Peringatan: Karena sifat bawang putih yangmerangsang itu, ia tidak boleh digunakan untuk merawat pasien-pasien yang berpenyakit mata, gigi, tenggorokan dan lidah yang disebabkan oleh kekurangan yin dan kelebihan api; penggunaan bawang putih secara eksternal tidak boleh dipertahankan lama-lama karena ia bisa menyebabkan kemerahan, panas, kulit melepuh, dan Iarutan enema retensi bawang putih tidak boleh digunakan oleh perempuan hamil.

Bawang putih bisa digunakan untuk mengobati disentri basiler. Keefektifannya tampak nyata dalam 43 kasus dari 65 pasien disentri yang dirawat dengan alisin.
Angka efektifnya adalah 67,8 persen pada pasien-pasien yang diobat dengan larutan bawang putih 12 persen baik secara oral maupun retensi enema. Perawatan dilanjutkan selama 2 minggu setelah gejala-gejalanya hilang.

Bawang putih bisa digunakan untuk mengobati disentri amoebis. Dalam 100 pasien yang menderita disentri amoebis, satu biji bawang putih diberikan secara oral setiap hari selama satu mingu, dan diberikan juga urus-urus dengan larutan bawang putih 10 persen satu kali sehari selama satu minggu.
Angka kesembuhan dengan perawatan ini adalah 88 persen. Pasien diberi pengobatan oral sebanyak 1-3 buah bawang putih atau enema retensi dengan ekstrak air bawang putih 5 persen setiap hari selama 5 ~ 10 hari.

Bawang putih bisa digunakan untuk mengobati infeksi jamur. Suntikan larutan bawang putih bisa menghasilkan efek-efek terapeutis tertentu dalam perawatan infeksi jamur paru-paru dan sistem pencernaan, dan cryptococcus meningitis.
Angka efektif total dalam 16 kasus cryptococcus meningitis yang dirawat dengan infus larutan bawang putih dalam larutan glukosa 10 persen adalah 68,8 persen. Angka efektif mencapai 93 persen dalam infeksi jamur pam-paru dan sistem pencernaan, dan efek terapeutisnya juga memuaskan untuk vaginitis jamur.

Bawang putih bisa juga digunakan untuk mengobati batuk rejan. Efek terapeutis dari ekstrak bawang putih 10-20 persen cukup memuaskan dalam pengobatan batuk rejan dan batuk rejan yang disertai radang paru. Di antara 100 kasus batuk rejan yang dirawat dengan alisin, 54 kasus berhasil disembuhkan.

Bawang putih bisa juga digunakan untuk mengobati tuberkulosis trakea (bagian saluran nafas  antara larings dan percabangan bronki). Di antara kasus-kasus dengan tuberkulosis trakea yang dirawat dengan infusi larutan bawang putih 1-5 persen, 31 kasus dilaporkan sembuh setelah ditindak lanjuti, satu kasus membaik, dan satu kasus tidak mengalami perubahan.

Bawang putih bisa digunakan untuk mengobati usus buntu akut. Angka efektif terapeutisnya adalah di atas 90 persen pada pasien-pasien dengan usus buntu akut yang dirawat secara eksternal dengan menggunakan pasta bawang putih atau pasta bawang putih dan mirabilit. Angka efeklif 81 persen dicapai pada pasien-pasien yang dirawat dengan larutan bawang putih.

Penggunaan pasta bawang putih dengan sedikit minyak tumbuhan di sekeliling anus dapat dengan cepat mematikan cacing-casing kerawit yang baru ditetas.

Manfaat Bawang putih dapat digunakan untuk mengobati trichomoniasis. Supositoria gelatin-gliserol dari bawang putih 50 persen atau mandi duduk dengan larutan bawang putih 5-10 persen dapat digunakan selama 7-19 hari untuk merawat trichomoniasis vagina.
Enema (urus-urus) dengan 100 ml ekstrak bawang putih 100 persen, 1-2 kali sehari, dan atabrin 0,1 g sehari bisa digunakan untuk mengobati trichomoniasis usus. Gejala-gejala akan membaik 3 hari setelah perawatan, dengan penyembuhan total 5-7 hari setelah perawatan.

Bawang putih bisa digunakan untuk mcngobati hiperlipemia. Tingkat-tingkat darah trigliserid dan kolesterol bisa berkurang pada pasien-pasien yang berpenyakit hiperlipemia setelah dirawat dengan kapsul-kapsul minyak bawang putih.

Bawang putih bisa digunakan untuk merawat tumor. Karsinoma sel nasofaringeal yang mirip sisik, atau limfo-epitelioma, yaitu karsinoma sel kecil dari paru-paru, karsinoma sel yang mirip sisik dari kardia serta adenokarsinoma perut yang tidak dapat dibedakan itu, peka terhadap suntikan dengan larutan bawang putih. Setelah perawatan selama 10-15 hari dengan infusi larutan bawang putih, sosok-sosok serviks pada sejumlah besar pasien dengan karsinoma nasofaringeal mengecil ukurannya dan geiala-gejalanya membaik atau hilang.

Bawang Putih bisa digunakan untuk mencegah keracunan timah hitam. Setelah merawat keracunan timah hitam dengan irisan-irisan bawang putih (0,3 g per iris), 4 potong sehari selama satu bulan, gejala-gejala dalam sistem pencernaan tampak membaik, penentuan purin dari air seni menjadi negatif pada 85 persen pasien, dan delta-ALA dalam air seni berkurang hingga ke tingkat normal pada semua pasien.
 
Bawang Putih bisa digunakan untuk merawat meningitis (penyakit radang selaput otak) dan ensefalitis (penyakit radang otak) B epidemis. Setelah perawatan dengan injeksi dalam otot (intramuskular) dengan distilat bawang putih 10 persen (yang diencerkan dengan prokein 5 persen), 84 kasus penyakit meningitis epidemis biasa semuanya sembuh.
Pemberian bawang putih secara oral bisa mencegah penyakit meningitis epidemis dan infusi larutan bawang putih bisa menghasilkan efek-efek terapeutis yang baik dalam mengobati ensefalitis B.

Tanaman obat Bawang Putih bisa digunakan untuk mengobati hipertensi. Setelah perawatan dengan bawang putih selama 35 hari dalam 100 kasus hipertensi, pusing-pusing, rasa sakit kepala, sakit punggung semuanya dan tekanan darah berkurang lebih dari 2,7 kPa dalam 40 persen pasien.

Bawang Putih bisa digunakan untuk merawat klavus. Kulit-kulit yang mengelilingi klavus ditutup dengan plester, kemudian pasta bawang putih dengan sedikit tangkai bawang hijau dipoleskan pada klavus dan dalam beberapa hari klavus itu akan menjadi hitam dan mengelupas.
Sumber: Terapi Jahe & Bawang Putih (Wang Fuchun Duan Yuhua & Eddy Soetrisno)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar