Senin, 23 Desember 2013

Khasiat dan Manfaat Bawang putih



Nama ilmiah, distribusi dan fungsi Bawang Putih

Bawang Putih (Bulbus Allium Sativum) adalah akar umbi dari keluarga bakung, tanaman peramu obat yang kekal, yang ditanam di seluruh Cina dan dipanen pada bulan Mei setelah daun-daunnya layu.
Bawang putih kering yang digunakan sebagai peramu baunya menusuk dan bersifat menghangatkan yang menghasilkan efek terapeutis melalui meridian paru-paru, limpa, dan perut, dan menyembuhkan sembab dan pembengkakan, melenyapkan toksiksitas (keracunan), membunuh parasit, mengenyahkan dahak, dan meningkatkan pembuangan air seni.

Komposisi Bawang Putih

Alisin, komponen penting dengan efek antibiotik, merupakan 1,5% dari tanaman obat tersebut. Ia adalah bahan cair kuning dengan bau busuk yang menusuk, yang bisa dimusnahkan oleh panas dan alkali, tetapi tidak terencerkan oleh asam.
Akhir-akhir ini, komponen bakterisidal baru, neoalisin (diali tiosul fonat), ditemukan oleh para farmokolog Cina.

Efek-efek farmakologis Bawang Putih

(1)    Efek antibiotik:

Minyak yang mudah menguap dari bawang putih bisa menghasilkan efek bakterisidal yang kuat. Dalam larutan air 0.5 persen ia bisa mematikan basilus tipus dalam 5 menit.
Getah bawang putih, ekstrak bawang putih dan alisin semuanya tampaknya memiliki efek bakteriostatis dan bakterisidal terhadap staphiloccocus, meningoccocus, basilus difteri, basilus tuberkulosis, dan Vibrioklerae.

Efek terapis dari bawang putih berkulit ungu lebih baik daripada efek terapeutis bawang putih berkulit putih. Fitosidin, suatu preparat bawang putih, sensitif terhadap bakteri yang tahan penisilin, streptomisin, kloromisetin, dan aureomisin. Dalam medium cair, bawang putih dapat menghambat pertumbuhan basilus tuberkulosis, tetapi efek bakteriostatis bisa berkurang dengan adanya serum.

(2)    Efek antiprotozoal dan anti trikromonal: 

      Amuba menjadi tidak aktif setelah bersentuhan dengan larutan bawang putih berkadar 5-15 persen.

Sebagaimana dibuktikan oleh eksperimen-eksperimen dengan persentuhan langsung (direct contact) atau penggandaan metode penyulingan, getah bawang putih bisa membunuh semua Trikomonas dalam tabung-tabung percobaan dalam waktu 15-25 menit, dan komponen yang mudah menguap bisa membunuh mereka dalam waktu 90-180 menit.
Filtrat bawang putih 0,5 persen bisa mencegah motilitas (spontanitas dan kebebasan bergerak) Triko-monas vaginalis dalam 5 menit.

(3)    Peningkatan pencemaan: 

      Penggunaan bawang putih secara oral dapat memperbaiki atau meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan sekresi perut dan motilitas perut dan usus melalui perangsangan langsung dan reaksi refleks.

(4)    Efek terhadap sistem kardiovaskuler: 

      Menurut observasi klinis pada 114 kasus hipertensi dan aterosklerosis (penebalan dan pengerasan dinding arteri), bawang putih secara mencolok mengurangi tekanan darah sistolik sebanyak 1,1-4,4kPa, dan tekanan diastolik sebanyak 0,5 sampai 2,7 kPa, dan efek hipotensif ini tidak bisa dihentikan dengan vagotomi bilateral atau dengan injeksi atropina.


(5)    Pencegahan pengumpulan platelet darah: 

      Penggunaan minyak bawang putih atau bawang putih itu sendiri secara oral bisa menghambat pengumpulan platelet yang ditimbulkan oleh ADP dan adrenalin. Digunakannya bawang putih secara oral untuk kurun waktu yang lama dapat menoegah arterioklerosis.

(6)    Bawang putih tampaknya bisa menghasilkan efek-efek anti-peradangan, anti-tumor, hipoglisemik dan pengunmgan lipid (zat organik yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alkohol, kloroform, dll.)

 Artikel sebelumnya mengenai pengertian tanaman obat.
Sumber:  Terapi Jahe & Bawang Putih (Wang Fuchun Duan Yuhua & Eddy Soetrisno)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar