Nama ilmiah, distribusi dan fungsi Bawang Putih
Bawang Putih (Bulbus
Allium Sativum) adalah akar umbi dari keluarga bakung, tanaman peramu obat yang
kekal, yang ditanam di seluruh Cina dan dipanen pada bulan Mei setelah
daun-daunnya layu.
Bawang putih kering yang
digunakan sebagai peramu baunya menusuk dan bersifat menghangatkan yang
menghasilkan efek terapeutis melalui meridian paru-paru, limpa, dan perut, dan menyembuhkan
sembab dan pembengkakan, melenyapkan toksiksitas (keracunan), membunuh parasit,
mengenyahkan dahak, dan meningkatkan pembuangan air seni.
Komposisi Bawang Putih
Alisin, komponen penting
dengan efek antibiotik, merupakan 1,5% dari tanaman obat tersebut. Ia adalah bahan
cair kuning dengan bau busuk yang menusuk, yang bisa dimusnahkan oleh panas dan
alkali, tetapi tidak terencerkan oleh asam.
Akhir-akhir ini, komponen
bakterisidal baru, neoalisin (diali tiosul fonat), ditemukan oleh para
farmokolog Cina.
Efek-efek farmakologis Bawang Putih
(1) Efek antibiotik:
Minyak
yang mudah menguap dari bawang putih bisa menghasilkan efek bakterisidal yang
kuat. Dalam larutan air 0.5 persen ia bisa mematikan basilus tipus dalam 5 menit.
Getah
bawang putih, ekstrak bawang putih dan alisin semuanya tampaknya memiliki efek
bakteriostatis dan bakterisidal terhadap staphiloccocus, meningoccocus, basilus
difteri, basilus tuberkulosis, dan Vibrioklerae.
Efek
terapis dari bawang putih berkulit ungu lebih baik daripada efek terapeutis
bawang putih berkulit putih. Fitosidin, suatu preparat bawang putih, sensitif
terhadap bakteri yang tahan penisilin, streptomisin, kloromisetin, dan
aureomisin. Dalam medium cair, bawang putih dapat menghambat pertumbuhan
basilus tuberkulosis, tetapi efek bakteriostatis bisa berkurang dengan adanya
serum.
(2) Efek antiprotozoal dan anti trikromonal:
Amuba menjadi tidak aktif setelah bersentuhan
dengan larutan bawang putih berkadar 5-15 persen.
Sebagaimana
dibuktikan oleh eksperimen-eksperimen dengan persentuhan langsung (direct contact)
atau penggandaan metode penyulingan, getah bawang putih bisa membunuh semua
Trikomonas dalam tabung-tabung percobaan dalam waktu 15-25 menit, dan komponen
yang mudah menguap bisa membunuh mereka dalam waktu 90-180 menit.
Filtrat
bawang putih 0,5 persen bisa mencegah motilitas (spontanitas dan kebebasan bergerak)
Triko-monas vaginalis dalam 5 menit.
(3) Peningkatan pencemaan:
Penggunaan bawang putih secara oral dapat memperbaiki atau meningkatkan nafsu makan
dan meningkatkan sekresi perut dan motilitas perut dan usus melalui
perangsangan langsung dan reaksi refleks.
(4) Efek terhadap sistem kardiovaskuler:
Menurut observasi klinis pada 114 kasus hipertensi dan
aterosklerosis (penebalan dan pengerasan dinding arteri), bawang putih secara
mencolok mengurangi tekanan darah sistolik sebanyak 1,1-4,4kPa, dan tekanan
diastolik sebanyak 0,5 sampai 2,7 kPa, dan efek hipotensif ini tidak bisa dihentikan
dengan vagotomi bilateral atau dengan injeksi atropina.
(5) Pencegahan pengumpulan platelet darah:
Penggunaan minyak bawang putih atau bawang putih
itu sendiri secara oral bisa menghambat pengumpulan platelet yang ditimbulkan
oleh ADP dan adrenalin. Digunakannya bawang putih secara oral untuk kurun waktu
yang lama dapat menoegah arterioklerosis.
(6)
Bawang putih
tampaknya bisa menghasilkan efek-efek anti-peradangan, anti-tumor, hipoglisemik
dan pengunmgan lipid (zat organik yang tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam alkohol, kloroform, dll.)
Artikel sebelumnya mengenai pengertian tanaman obat.
Artikel sebelumnya mengenai pengertian tanaman obat.
Sumber: Terapi Jahe & Bawang Putih (Wang
Fuchun Duan Yuhua & Eddy Soetrisno)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar